BASIS DATA SPASIAL

Saturday, February 23, 2013


Data spasial D Data Geografis
Sistem basis data spasial adalah kumpulan data data yang (file) yang non redundant yang saling terkait satu sama lainnya di dalam usaha membentuk bangunann informasi yang penting yang menggunakan tipe data spasial.
Basis data spasial merupakan salah satu item dari informasi, dimana di dalamnya terdapat informasi mengenai bumi termasuk permukaan bumi, dibawah permukaan bumi, perairan, kelautan dan bawah atmosfir.
pendorong utama dalam pembangunan data spasial diantaranya ,pertumbuhan kebutuhan suatu pemerintahan dan dunia bisnis dalam memperbaiki keputusan yang berhubungan dengan keruangan.
Model data vektor
Data ini terbentuk berdasarkan obyek geometris dasar seperti garis, titik,segitiga, atau bentuk poligon lainnya dalam 2D. Atau bentuk silinder, bola, kubus dalam bentuk 3D.
Model data raster
Terdiri atas data peta piksel. Contoh : citra satelit mengenai awan (2D), citra mengenai suhu pada wilayah dengan ketinggian berbeda.

Basis data spasial yang khusus menyimpan data geografis terdapat pada Geographic Information System ( GIS ).
Objek spasial  :
  • Mempunyai bentuk geometris, ukuran, dan lokasi (koordinat)
  • Berubah menurut waktu. Contoh : penggunaan tanah, wilayah penduduk
  • SMBDS merupakan suatu perangkat lunak.
  • Dapat bekerja seperti DBMS yang ada
  • Mendukung model data spasial, tipe data abstral spasial (ADT/Abstract Data Type) dan bahasa query yang dapat memanggil ADT

Remote Sensing dan Pengolahan Citra Digital

Saturday, February 2, 2013



1   Konsep Dasar Penginderaan Jauh
Penginderaan Jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu obyek, daerah, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan obyek, daerah, atau fenomena yang dikaji.(Pelatihan Penginderaan Jauh Jakarta tahun 1999). Alat yang dimaksud adalah alat penginderaan atau sensor.  Pada umumnya sensor dipasang pada wahana yang berupa pesawat terbang, satelit, atau yang lainnya.  Obyek yang diindera atau yang ingin diketahui disini berupa obyek dipermukaan bumi.  Penginderaannya dilakukan dari jarak jauh sehingga disebut penginderaan jauh.

A. Sumber Tenaga Untuk Penginderaan Jauh.
Pengumpulan data dalam penginderaan jauh dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan sensor.  Dengan melakukan analisis terhadap data yang terkumpul ini dapat diperoleh informasi tentang obyek, daerah, atau gejala yang dikaji oleh alat indera tersebut.
Karena penginderaannya dilakukan dari jarak jauh, diperlukan tenaga elektromagnetik yang terdiri dari berkas atau Gambar 1-1 menyajikan spektrum elektromagnetik beserta nama bagian-bagiannya, panjang gelombang yang membatasinya, dan bagian-bagian yang digunakan dalam penginderaan jauh.
Gambar 1-1Spektrum Elektromagnetik dan Saluran yang digunakan dalam penginderaan Jauh

Puncak tenaga matahari yang berupa pantulan terletak pada panjang gelombang 0,5 mm, sedangkan puncak tenaga bumi yang berupa pancaran terletak pada panjang gelombang 9,7 mm. Oleh karena itu penginderaan jauh sistem fotografik menggunakan panjang gelombang sekitar 0,5 mm atau gelombang tampak dan perluasannya. Penginderaan jauh sistem termal menggunakan panjang gelombang sekitar 10 mm. Band penginderaan jauh menggunakan spektrum ultraviolet hingga spektrum gelombang mikro.

B.   Interaksi Energi Dengan Objek Dipermukaan
Tanpa memperhatikan sumbernya, semua radiasi yang dideteksi dengan sistem penginderaan jauh tentu melalui atmosfer dengan jarak atau panjang jalur tertentu yang bervariasi panjangnya. Sensor termal dari udara mendeteksi tenaga yang dipancarkan oleh obyek dibumi, dimana tenaga tersebut hanya melewati jarak di atmosfer yang relatif pendek.
Pengaruh atmosfer berbeda-beda sesuai dengan: perbedaan jarak yang dilalui, besarnya sinyal yang diindera, kondisi atmosfer, dan panjang gelombang yang digunakan. Atmosfer sangat besar pengaruhnya, antara lain terhadap intensitas dan komposisi spektral radiasi yang tersedia bagi suatu sistem penginderaan.
Hamburan ialah pantulan kearah serba beda yang disebabkan oleh benda yang permukaannya kasar dan bentuknya tidak menentu, atau oleh benda-benda kecil yang menyebar tak menentu. Interaksi antara tenaga elektromagnetik dengan atmosfer disajikan secara skematik pada gambar 2.

 C Teknik Perolehan Data Penginderaan Jauh
Secara umum , proses perolehan  data penginderaan jauh melalui wahana satelit diawali dengan adanya sistem sensor yang merekam energi elektromagnetik yang dipancarkan atau dipantulkan oleh objek di permukaan bumi, kemudian sensor tersebut meneruskan energi elektromagnetik yang diterimanya ke dalam sinyal elektonik analog. Sinyal elektronik tersebut kemudian diubah kedalam nilai digital yang kemudian dikirim ke stasiun penerima di bumi. Data digital tersebut dapat disimpan dalam media penyimpanan berupa pita magnetik, CD-Rom, floppy disk, atau media penyimpan lainnya.
 Gambar 1- 3 : Pengambilan dan Analisis DataPenginderaan Jauh